REVIEW: The Light Between Oceans (2016) - LanggaFilm

Senin, 15 Juli 2019

REVIEW: The Light Between Oceans (2016)


The Light Between Oceans adalah film yang bergenre drama romantis dengan banyak pesan moral di dalamnya. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Derek Cianfrance berdasarkan sebuan novel dengan judul yang sama karya M.L Stedman.

Artikel ini akan mereview mengenai film The Light Between Oceans. Dimana tokoh utama diperankan oleh Michael Fassbender dan Alicia Vikander yang menjadi sepasang kekasih di film ini. 

Film ini mendapat rating yang cukup lumayan di IMDb yakni 7,2/10 dan mendapat presentase 61% di Rotten Tomatoes. Digarap oleh studio Dreamworks Pictures dengan durasi total 132 menit, kita dibawa hanyut dalam film ini.
Harap Waspada! Artikel ini mengandung sedikit spoiler, Semoga Anda tidak terganggu ya!
Bermula dari Tom Sherbourne seorang mantan tentara perang yang ditawari pekerjaan untuk menjaga sebuah mercusuar di pulai terpencil bernama Janus. Tom yang memang pendiam dan sudah lama melajang tentu tidak masalah untuk pekerjaan seperti itu.


Setelah 3 bulan kembali, Tom menikahi Isabel Graysmark dan tinggal berdua di Janus (kastil mercusuar). Tom dan Isabel yang sangat ingin memiliki anak, tetapi selalu gagal. Karena, Isabel sudah dua kali mengalami keguguran.

Stress-kecewa-sedih bercampur di diri Issabel. Sampai ketika ada sebuah perahu  terdampar di pulau Janus itu, dan ternyata ada orang didalamnya. Ditemukan seorang pria Jerman yang membawa bayinya.

Pria jerman yang sudah mati, tetapi bayi itu bisa diselamatkan. Tugas Tom sebagai penjaga mercusuar yang harus melaporkan segala kejadian di tempat itu, namun saat mau melaporkan kejadian itu, ia dihalangi oleh Isabel.


Keinginan Isabel memiliki bayi sejak dulu, membuatnya nekat mengambil keputusan itu. Hidup dalam kebohongan dengan mengabarkan bahwa mereka berdua memiliki anak sendiri. Bayi itu dinamakan Lucy.

Konflik utama yang diangkat disini adalah masalah anak itu. Sampai ketika nanti ternyata Ibu dari bayi itu masih hidup, dan ternyata warga dari tempat Isabel berasal. Emosional yang terasa di film ini membuat kita ikut merasakannya.

Plot yang lambat namun tidak terasa bosan bagi saya. Emosional dapet, romansa yang tidak cringe pula. Namun, alur yang mudah ditebak mungkin oleh siapa saja yang menontonnya. 


Film yang cocok bagi Anda yang mencari referensi film romance barat. Disarankan untuk umur 17+ karena ada sedikit adegan vulgar. Overall bagus kok so direkomendasikan buat yang belum nonton. 

Rating Saya : 8/10
Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done