REVIEW: La La Land (2016) - LanggaFilm

Selasa, 21 Mei 2019

REVIEW: La La Land (2016)

REVIEW: La La Land (2016)

Artikel kali ini akan mereview sedikit mengenai film drama komedi musikal romansa Amerika Serikat tahun 2016 yang ditulis dan disutradarai Damien Chazelle dan dibintangi Ryan Gosling, Emma Stone, John Legend, dan Rosemarie DeWitt.

Film ini berkisah tentang seorang musisi dan calon aktris yang bertemu dan jatuh cinta di Los Angeles. Judulnya mengacu pada singkatan nama kota Los Angeles dan ungkapan yang berarti dunia impian. La La Land tayang perdana di Festival Film Venesia pada tanggal 31 Agustus 2016 dan dirilis di Amerika Serikat tanggal 9 Desember 2016 oleh Summit Entertainment.

Film ini mendapat banyak pujian dengan pendapatan $90 juta di seluruh dunia. American Film Institute memasukkan film ini ke daftar sepuluh film terbaik tahun 2016. National Board of Review juga memasukkan film ini ke daftar sepuluh film studio terbaik tahun 2016. Film ini juga memenangi Critics' Choice Movie Award for Best Picture dan tujuh Golden Globe: Film Terbaik – Musikal atau Komedi, Sutradara Terbaik, Aktor Terbaik untuk Gosling, Aktris Terbaik untuk Stone, Skenario Terbaik, Musik Orisinal Terbaik, dan Lagu Orisinal Terbaik ("City of Stars").


REVIEW: La La Land (2016)

Lagu dan musik film La La Land diubah dan dikarang oleh Justin Hurwitz, teman kuliah Chazelle di Universitas Harvard, yang juga terlibat dalam dua film Chazelle sebelumnya. Liriknya ditulis oleh Pasek dan Paul, kecuali "Start a Fire" yang ditulis oleh John Stephens, Hurwitz, Marius De Vries, dan Angelique Cinelu.


Album jalur suaranya dirilis tanggal 9 Desember 2016 oleh Interscope Records. Album ini menampilkan lagu-lagu pilihan dari musik Hurwitz dan lagu yang dinyanyikan para pemeran film.
Harap Waspada! Artikel ini mengandung sedikit spoiler, semoga Anda tidak terganggu ya!

Drama Musikal dengan Romansa yang bikin baper

Berawal dari pertemuan Mia yang diperankan oleh Emma Stone dan Sebastian yang diperankan oleh Ryan Gosling. Mia yang akan mengikuti audisinya walaupun gagal kesekian kalinya. Ketiga teman Mia yang mengihuburnya untuk mengajak Mia ke pesta.

Pulang dari pesta, ternyata mobil Mia diderek. Terpaksa ia harus berjalan kaki ke apartemennya, disini ia tertarik memasuki sebuah restoran. Inilah awal pertemuan Mia dan Sebastian. Sebastian adalah seorang pianis musik jazz.

REVIEW: La La Land (2016)

Beberapa bulan kemudian Mia melihat Sebastian di sebuah pesta. Ia menjadi pemain keyboard untuk band 1980-an. Mia tertarik dan mendekati band itu, kedekatan mereka semakin menjadi-jadi disini.

Adegan musikal yang kental di film ini, dengan musik jazz kesukaan Sebastian. Mia yang akhirnya mulai tertarik dengan musik Jazz setelah kedekatannya dengan Sebastian. Tetapi, karena Sebastian tidak memiliki pekerjaan tetap ia terpaksa menerima tawaran temannya menjadi anggota band yang sebenarnya aliran musiknya bukan Jazz.

Konflik muncul disini, Mia yang kurang setuju Sebastian mengikuti Band itu. Walaupun pendapatan lumayan dari band itu, dan mulai terkenal. Tetapi hubungan mereka semakin renggang, karena kesibukan Sebastian mengikuti tour band.

Yang tidak saya sangka ternyata... lima tahun kemudian Mia ternyata sudah. Ahsudahlah jangan terlalu spoiler, biar pembaca penasaran kan. Pokoknya mereka berhasil memenuhi keinginannya selama lima tahun itu. 

REVIEW: La La Land (2016)

Kesimpulan

Film yang cocok ditonton remaja dan dewasa, bukan untuk anak-anak ya. Nanti nggak dong, ini film cinta-cintaan tapi kok rumit gini. Alur yang menarik dengan konflik yang disusun rapi. Tidak membosankan karena diiringi musik-musik di dalamnya, ya namanya juga drama musikal. Jadi, saya rekomendasikan bagi Anda yang lagi cari film genre Romance, ini cocok sih. Jangan nonton bareng pacar ya, ntar baper. Segitu aja reviewnya, cuss langsung nonton aja.

Rating saya : 8/10
Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done