LanggaFilm

Minggu, 17 November 2019

REVIEW: Dora and the Lost City of Gold (2019)


Dora and the Lost City of Gold adalah film bergenre Adventure tahun 2019 yang disutradarai oleh James Bobin. Ini merupakan adaptasi live action dari kartun yang kebanyakan orang pasti tahu dari serial tv Nicklodeon.

Dora yang dibintangi oleh Isabela Moner, dan sepupunya Diego dibintangi oleh Malachi Barton. Dan yang teringat dipikiran saya, saat menonton Ant-Man, ada karakter yang sangat menghibur, disini ia menjadi ayah Dora yakni Cole yang dibintangi oleh Michael Pena.

Film ini mendapat rating 6/10 dari IMDb, namun di Rotten Tomatoes sendiri film ini mendapat rating cukup tinggi yakni 84% dari Tomatoer atau bisa dibilang para kritikus serta 88% dari Audience score.
Harap Waspada! Artikel ini mengandung sedikit spoiler, Semoga Anda tidak terganggu ya!
Bermula dari kehidupan Dora di hutan, dimana hutan sejak kecil sudah menjadi temannya. Seperti di serial televisi, Dora disini ditemani oleh Boots ya monyetnya. Mungkin jika CGI nya sedikit lebih real akan terlihat lebih bagus.



Teman-teman dora seperti di versi kartunnya hanya terlihat sekilas, namun tetap dengan ransel yang sama dan pakaian yang sama kita bisa melihat keceriaan dari Dora. Terlihat menyenangkan saja melihat Dora dengan keluguan sikapnya.

Tiba saatnya Dora bersekolah di kota, dan bertemu Diego lagi setelah sekian lama. Sejak kecil tinggal di hutan dan harus beradaptasi dengan kehidupan kota mungkin sedikit sulit bagi Dora, tingkahnya yang lucu tetapi bisa dianggap aneh di kota.

Sampai ketika sebuah awal petualangan awal dimulai, Dora, Diego dan kedua temannya berpetualang di hutan bersama 1 orang dewasa yang katanya profesor? jangan kebanyakan ntar spoiler wkwk.

Petualangan yang seru, Dora benar-benar menjadi cahaya di gelapnya malam, ceria banget dah woi di hutan juga. Pertemanan keempat orang ini menjadi perhatian juga di film ini, ada saja rintangan di hutan dan harus mereka hadapi.



Yah intinya, film petualangan yang cukup menghibur, cocok untuk semua umur sih. Ditonton bareng keluarga juga bisa, sedikit disayangkan tadi CGI nya dibuat lebih real mungkin akan terlihat menarik. But, overall ok untuk film adventure adaptasi dari kartun di tv. 

Rating saya : 7/10

Kamis, 01 Agustus 2019

REVIEW: First Man (2018), Film Biografi Neil Amstrong


Artikel kali ini akan mereview mengenai film biografi dari Amerika Serikat yakni First Man. Film yang digarap berdasarkan buku First Man: Life of Neil A. Amstrong karya James R. Hansen.

Film ini disutradarai oleh Damien Chazelle dan film ini ditayangkan perdana pada Festival Film Venesia 29 Agustus 2018. Ryan Gosling sebagai pemeran utama dan berperan sebagai Neil Amstrong di film ini.

Film yang berdurasi sekitar 138 menit ini cukup menengangkan untuk ditonton. Bagaimana jika kita berada di posisi Neil Amstrong saat itu dengan segala tekanan, tetapi dia tetap harus menjalankan misinya.

Uji coba Neil saat menerbangkan roket X-15 cukup baik, tetapi saat pendaratan. Pesawatnya mengalami kecelakaan dan karena itu Neil harus diskors. Masalah lain yang menimpa ketika anaknya Karen mengalami tumor otak.


Hingga akhirnya Karen meninggal, tentu itu menganggu pikiran Neil Amstrong. Walapun begitu, Neil mendaftarkan diri pada Proyek Gemini dan diterima oleh NASA Astronout group 2.

Bersama dengan istri dan kedua anaknya, Neil pindah dan menetap di Houston bersama keluarga Astronout lainnya. Neil Amstrong menjadi kapten untuk pesawat Gemini 8 bersama Dave Scott. Sebelum misi dimulai, 2 rekannya tewas dalam pesawat T-38.

Neil dan Dave berhasil meluncur dengan pesawat Gemini 8 dan juga berhasil berlabuh di pesawat luar angkasa Agena. Namun, peristiwa yang tidak diinginkan terjadi dan terpaksa Neil membatalkan misinya dan kehilangan Agenanya.

Lagi lagi ketika uji coba plug-out, 3 rekan astronout Neil yang berada di kru Apollo 1 tewas karena kebakaran di pesawat itu. Neil yang saat itu sedang berada di Gedung Putih untuk mewakili NASA.

Setahun kemudian, Neil dipilih untuk memimpin misi Apollo 11 dan ini merupakan misi pendaratan manusia pertama di bulan. Konflik Neil dengan Jane istrinya cukup membuat kita emosional juga. Jane mengatakan mungkin saja Neil tidak bisa kembali dalam misi ini.


Neil tetap pergi dan misinya berhasil! Apollo 11 berhasil mendarat di bulan untuk pertama kalinya! Semua Kru, keluarga, bahkan masyarakat dunia kagum. Ini merupakan peristiwa bersejarah pada saat itu.

Ending yang cukup tenang, dimana Neil dan Jane bertemu di tempat karantina Neil Asmtrong. Cocok untuk mengisi waktu luang Anda, karena film ini cukup lama juga ya. Tetapi, benar-benar kita merasakan bagaimana kehidupan Neil Amstrong pada saat itu. Overall good kok, cuss tonton aja!

Rating Saya : 8/10

Senin, 15 Juli 2019

REVIEW: The Light Between Oceans (2016)


The Light Between Oceans adalah film yang bergenre drama romantis dengan banyak pesan moral di dalamnya. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Derek Cianfrance berdasarkan sebuan novel dengan judul yang sama karya M.L Stedman.

Artikel ini akan mereview mengenai film The Light Between Oceans. Dimana tokoh utama diperankan oleh Michael Fassbender dan Alicia Vikander yang menjadi sepasang kekasih di film ini. 

Film ini mendapat rating yang cukup lumayan di IMDb yakni 7,2/10 dan mendapat presentase 61% di Rotten Tomatoes. Digarap oleh studio Dreamworks Pictures dengan durasi total 132 menit, kita dibawa hanyut dalam film ini.
Harap Waspada! Artikel ini mengandung sedikit spoiler, Semoga Anda tidak terganggu ya!
Bermula dari Tom Sherbourne seorang mantan tentara perang yang ditawari pekerjaan untuk menjaga sebuah mercusuar di pulai terpencil bernama Janus. Tom yang memang pendiam dan sudah lama melajang tentu tidak masalah untuk pekerjaan seperti itu.


Setelah 3 bulan kembali, Tom menikahi Isabel Graysmark dan tinggal berdua di Janus (kastil mercusuar). Tom dan Isabel yang sangat ingin memiliki anak, tetapi selalu gagal. Karena, Isabel sudah dua kali mengalami keguguran.

Stress-kecewa-sedih bercampur di diri Issabel. Sampai ketika ada sebuah perahu  terdampar di pulau Janus itu, dan ternyata ada orang didalamnya. Ditemukan seorang pria Jerman yang membawa bayinya.

Pria jerman yang sudah mati, tetapi bayi itu bisa diselamatkan. Tugas Tom sebagai penjaga mercusuar yang harus melaporkan segala kejadian di tempat itu, namun saat mau melaporkan kejadian itu, ia dihalangi oleh Isabel.


Keinginan Isabel memiliki bayi sejak dulu, membuatnya nekat mengambil keputusan itu. Hidup dalam kebohongan dengan mengabarkan bahwa mereka berdua memiliki anak sendiri. Bayi itu dinamakan Lucy.

Konflik utama yang diangkat disini adalah masalah anak itu. Sampai ketika nanti ternyata Ibu dari bayi itu masih hidup, dan ternyata warga dari tempat Isabel berasal. Emosional yang terasa di film ini membuat kita ikut merasakannya.

Plot yang lambat namun tidak terasa bosan bagi saya. Emosional dapet, romansa yang tidak cringe pula. Namun, alur yang mudah ditebak mungkin oleh siapa saja yang menontonnya. 


Film yang cocok bagi Anda yang mencari referensi film romance barat. Disarankan untuk umur 17+ karena ada sedikit adegan vulgar. Overall bagus kok so direkomendasikan buat yang belum nonton. 

Rating Saya : 8/10

Selasa, 09 Juli 2019

7 Film Western Terbaik yang Wajib Ditonton

Film western yang penuh dengan adegan action koboi ini sangat menarik untuk ditonton. Bagi Anda penggemar film western pasti sudah tidak asing lagi, tetapi disini kami akan merekomendasikan 7 Film Western Terbaik yang Wajib Ditonton. Berikut daftarnya:

1. The Treasure of the Sierra Madre (1948)


he Treasure of the Sierra Madre adalah sebuah film neo-barat petualangan drama Amerika tahun 1948 yang ditulis dan disutradarai oleh John Huston. Film tersebut adalah sebuah adaptasi film fitur dari novel tahun 1927 bernama sama karya B. Traven tentang dua orang Amerika yang tertekan secara finansial, Fred C.

2. The Good, the Bad and the Ugly (1966)


The Good, the Bad and the Ugly adalah sebuah film epik Koboi Italia tahun 1966 yang disutradarai oleh Sergio Leone, dibintangi Clint Eastwood, Lee Van Cleef, dan Eli Wallach. Skenario film ditulis oleh Age & Scarpelli, Luciano Vincenzoni dan Leone, berdasarkan cerita oleh Vincenzoni dan Leone.

3. High Noon (1952)


High Noon adalah sebuah film Barat Amerika 1952 yang diproduksi oleh Stanley Kramer dari sebuah skenario karya Carl Foreman, garapan Fred Zinnemann, dan dibintangi oleh Gary Cooper.

4. Rio Bravo (1959)


Rio Bravo adalah sebuah film Barat Amerika 1959 yang diproduksi dan disutradarai oleh Howard Hawks dan dibintangi oleh John Wayne, Dean Martin, Ricky Nelson, Angie Dickinson, Walter Brennan, dan Ward Bond. Ditulis oleh Jules Furthman dan Leigh Brackett, berdasarkan pada cerpen "Rio Bravo" karya B. H.

5. Once Upon a Time in the West (1968)


Once Upon a Time in the West adalah sebuah film epik Spaghetti Western 1968 yang ditulis dan disutradarai oleh Sergio Leone. Film tersebut dibintangi oleh Henry Fonda sebagai seorang penjahat dalam peran melawan jenis, Charles Bronson sebagai lawannya, Claudia Cardinale sebagai pemilik rumah yang baru menjanda, dan Jason Robards sebagai seorang bandit. Skenarionya ditulis oleh Sergio Donati dan Leone, dari sebuah cerita karya Dario Argento, Bernardo Bertolucci dan Leone.

6. True Grit (2010)


True Grit adalah film drama kriminal thriller Amerika Serikat tahun 2010 yang disutradarai oleh Joel Coen dan Ethan Coen dan diproduseri oleh Joel Coen, Ethan Coen dan Scott Rudin. Naskah film ini ditulis oleh Joel Coen dan Ethan Coen berdasarkan buku True Grit karya Charles Portis.

7. Unforgiven (1992)


Unforgiven adalah sebuah film barat tahun 1992 yang menceritakan tentang pensiunan gunslinger yang kembali beraksi demi uang. Film ini dibintangi oleh Clint Eastwood, Gene Hackman, Morgan Freeman, Richard Harris, Jaimz Woolvett, Saul Rubinek, Frances Fisher dan memenangkan empat Academy Awards termasuk Film Terbaik.

Minggu, 07 Juli 2019

7 Film Dokumenter Terbaik yang Wajib Ditonton

Film Dokumenter yang menyajikan kisah nyata dan diabadikan dalam bentuk dokumenter film. Dari banyaknya film dokumenter, kami rekomendasikan 7 film dokumenter terbaik yang wajib kamu tonton. 

1. Man on Wire (2008)


Man on Wire adalah film dokumenter biografi Inggris-Amerika 2008 yang disutradarai oleh James Marsh. Film ini menceritakan perjalanan tinggi kawat Philippe Petit 1974 antara Menara Kembar World Trade Center New York. Ini didasarkan pada buku Petit, To Reach the Clouds, dirilis dalam paperback dengan judul Man on Wire.

2. Won't You Be My Neighbor? (2018)


"Won't You Be My Neighbor?" adalah film dokumenter Amerika tahun 2018 tentang kehidupan dan filosofi pemandu Fred Rogers, pembawa acara dan pencipta Lingkungan Tuan Rogers, yang disutradarai oleh Morgan Neville. Trailer untuk film ini debut pada apa yang akan menjadi ulang tahun ke-90 Rogers, 20 Maret 2018.

3. I Am Not Your Negro (2017)


I Am Not Your Negro adalah film dokumenter Amerika Serikat tahun 2016 yang disutradarai Raoul Peck. Film ini diangkat dari manuskrip Remember This House yang belum selesai karya James Baldwin dan dinarasikan oleh aktor Samuel L. Jackson.

4. Life Itself (2014)


Life Itself adalah film dokumenter biografi Amerika 2014 tentang kritikus film Chicago Roger Ebert, disutradarai oleh Steve James dan diproduksi oleh Zak Piper, Steve James dan Garrett Basch. Film ini didasarkan pada memoar Ebert 2011 dengan nama yang sama.

5. Faces Places (2017)


Faces Places adalah film dokumenter Prancis 2017 yang disutradarai oleh Agnès Varda dan JR. Itu disaring keluar dari kompetisi di Festival Film Cannes 2017 di mana ia memenangkan penghargaan L'Œil d'or. Film ini mengikuti Varda dan JR berkeliling pedesaan Prancis, menciptakan potret orang-orang yang mereka temui.

6. Minding the Gap (2018)


Minding the Gap adalah film dokumenter tahun 2018 yang disutradarai oleh Bing Liu. Film ini menceritakan kehidupan dan persahabatan tiga pemuda yang besar di Rockford, Illinois, dan dipertemukan oleh kegemaran mereka bermain papan seluncur. Film ini mendapat pujian dari para kritikus dan nilai 100% di Rotten Tomatoes.

7. 20 Feet From Stardom (2013)


20 Feet from Stardom adalah sebuah film dokmenter Amerika 2013 garapan pembuat film dokumenter Morgan Neville dan diproduksi oleh Gil Friesen.

Sabtu, 06 Juli 2019

REVIEW: Parasite (2019) Film Korea Pemenang Festival Film Cannes 2019


Artikel ini akan membahas mengenai film korea Parasite atau nama korea nya 'Gisaengchung'. Film yang memenangi penghargaan Palme d'Or di Festival Film Cannes ini sekaligus menjadi film korea pertama yang mendapat penghargaan ini.

Bong Joon-ho sukses membawa film ini untuk menarik perhatian dunia. Film ini mendapat ulasan yang positif di Rotten Tomatoes yakni sebesar 96% dan rating di IMDb 8,6/10. Dengan genre Drama Thriller dan durasi 132 menit ini, Parasite berhasil membuat saya kagum sepanjang film diputar.

Harap Waspada! Artikel ini mengandung sedikit spoiler, Semoga Anda tidak terganggu ya!
Sorotan utamanya sebuah keluarga yang bisa dibilang miskin, tetapi dengan segala cara mereka berjuang untuk melanjutkan hidup dengan mencari uang. Keluarga Ki-Taek yang hidup di rumah sempit, dengan memiliki 1 orang anak laki-laki yakni Ki-woo dan 1 orang anak perempuan yakni Ki-jung.



Ternyata aktor terkenal Park seo-joon menjadi Cameo di film ini, ia menjadi teman Ki-woo sekaligus mantan guru les keluarga Park. Nah, awal cerita dimulai ketika Cameo ini menawari Ki-woo untuk menjadi guru les untuk anak perempuannya keluarga Park yakni Da-hye.

Awal cerita yang menarik, masih bisa ditebak. Diselingi komedi yang membuat kita tertawa kecil, cinematografi yang bagus juga disuguhkan disini. Dengan segala kecerdikan Ki-woo ini untuk bisa menjadi guru les di keluarga Park, dan hasilnya ia berhasil dan mendapat bayaran yang lumayan.

Faktor uang bagi keluarga mereka yang sangat penting, sehingga sampai ketika keluarga mereka bekerja di rumah keluarga Park. Tetapi, keluarga Park tidak tahu. Akting yang luar biasa maksimal, dan karakter yang sangat kuat dari setiap pemainnya membawa kita hanyut dalam film ini.



Klimaks muncul, ketika sebuah genre thriller ini menjadi-jadi di akhir film. Cukup menegangkan, dengan konflik yang membuat kita tidak habis pikir. Kok bisa begini ya? ternyata sulit ditebak begitu diakhir ya.

Plot yang menarik, cerita yang anti-mainstream, sungguh membuat film ini sangat istimewa. Setiap menitnya begitu bermakna, bermacam unsur, sampai sandi morse pun ada di film ini. Ending yang kacau dan mendebarkan ini membuat kita deg-degan sekaligus penasaran.

Overall bagus banget!!! bagi saya ini film terbaik di 2019, jadi pastinya wajib ditonton! Bagi yang tidak terlalu suka thriller, mungkin harus sedikit waspada di akhir film. Tetapi yang suka thriller harus bersabar, karena itu akan muncul saat klimaks.



Film ini mungkin tidak cocok untuk anak-anak, seperti yang dijelaskan diatas. Jadi, selagi masih ada di bisokop lebih baik segera ditonton, masterpiece dari Bong joon-ho ini pasti akan memuaskan ekspetasi Anda untuk film ini.

Rating Saya : 10/10

Kamis, 04 Juli 2019

10 Film Chris Hemsworth yang Jarang Kamu Ketahui

Chris Hemsworth yang terkenal melalui film-film Marvel seperti Thor dan The Avengers kini sudah cukup terkenal. Namun, ada beberapa film Chris Hemsworth yang jarang kalian ketahui dan sayang untuk dilewatkan. Berikut ini 10 Film Chris Hemsworth yang Jarang Kamu Ketahui

1. Rush (2013)


Rush adalah film olahraga biografis 2013 yang berpusat pada persaingan Hunt-Lauda antara dua pembalap Formula Satu, James Hunt Inggris dan Niki Lauda Austria selama musim balap motor Formula 1 1976. Film ini ditulis oleh Peter Morgan, disutradarai oleh Ron Howard dan dibintangi oleh Chris Hemsworth sebagai Hunt dan Daniel Brühl sebagai Lauda.

2. Bad Times at the El Royale (2018)


FIlm ini bercerita tentang tujuh orang asing, masing-masing dengan rahasia untuk dikubur, bertemu di hotel El Royale, sebuah hotel kumuh dan kelam di Danau Tahoe. Pada satu malam yang naas, setiap orang akan memiliki kesempatan terakhir untuk penebusan ... sebelum semuanya menuju neraka.

3. The Cabin in the Woods (2011)


Film ini bercerita tentang lima mahasiswa menuju ke sebuah kabin di dalam hutan dan disana mereka diberi instruksi oleh karakter 'kerah putih'. Saat 'korban' tiba di kabin, jelas bahwa rencana yang berlaku adalah agar mereka tidak mematuhi instruksi yang diberikan hingga akhirnya mereka harus 'dihukum.

4. In the Heart of the Sea (2015)


Film ini berkisah tentang tenggelamnya sebuah kapal perburuan paus dari New England akibat ulah ikan paus raksasa pada tahun 1820 - sebuah peristiwa yang kemudian menginspirasi novel terkenal Moby-Dick.

5. 12 Strong (2018)


Film ini bercerita tentang 12 orang anggota khusus kesatuan Green Beret ditugaskan untuk melakukan misi berbahaya di Afghanistan setelah kejadian 9/11. Tim tersebut harus meyakinkan pimpinan aliansi bagian utara, Jendral Dostum untuk bersatu melawan kelompok Taliban dan sekutunya. Disamping itu mereka harus mempelajari teknik menyerang lainnya dengan berlatih betempur dengan mengendarai kuda.

6. Snow White and the Huntsman (2012)


Film ini bercerita tentang Snow White, seorang perempuan tercantik di seluruh negeri. Inilah sebabnya Queen Ravenna ingin membunuhnya dan mengirim seorang pemburu Namun bukannya membunuh, pemburu tersebut malah melatih Snow White cara bertarung dan seni berperang. Kini, Snow White menjelma menjadi seorang pejuang yang mengancam pemerintahan Queen Ravenna.

7. The Huntsman: Winter's War (2016) 


The Huntsman: Winter's War adalah sebuah film petualangan fantasi gelap Inggris-Amerika 2016 dan merupakan sebuah sekuel dari Snow White and the Huntsman, berdasarkan pada karakter-karakter dari cerita rakyat Jerman "Putri Salju" yang dikompilasikan oleh Grimm bersaudara, serta "Ratu Salju" karya Hans Christian Andersen. Film tersebut merupakan debut penyutradaraan dari Cedric Nicolas-Troyan, yang bertindak sebagai supervisor efek visual pada film pertamanya, dan ditulis oleh Craig Mazin dan Evan Spiliotopoulos. Film tersebut dibintangi oleh Chris Hemsworth, Charlize Theron, Nick Frost dan Sam Claflin mempersembahkan kembali peran-peran mereka, yang bergabung dengan Emily Blunt, Rob Brydon dan Jessica Chastain.

8. Ca$h (2010)


Film ini bercerita tentang Sam & istrinya, Leslie, menemukan sebuah koper penuh uang, milik penjahat. Ketika mereka sadar telah menghabiskan uangnya, mereka dipaksa untuk memulai kehidupan kriminal demi melunasi hutang mereka.

9. Blackhat (2015)


Film ini bercerita tentang seroang narapidana dibebaskan untuk membantu menangkap seseorang yang diduga melakukan kejahatan dunia maya tingkat tinggi. Bersama partner dari Amerika dan Tiongkok, Hathaway (Chris Hemsworth) melakukan pengejaran dari Chicago ke Los Angeles ke Hong Kong sampai ke Jakarta.

10. Red Dawn (2012)


Film ini bercerita tentang kota kecil Spokane, Washington, tiba-tiba diserang oleh pasukan tentara dari Korea Utara, mengakibatkan kota ini menerapkan peraturan militer bagi warganya. Sekelompok anak SMA dan bekas anggota tentara angkatan laut, Jed Eckert yang diperankan oleh Chris Hemsworth berusaha melawan pasukan tersebut.
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done